Selasa, 25 Februari 2014

tunas adventif


Perkembangbiakan Vegetatif Alami




Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain
menggunakan umbi lapis, umbi batang, umbi akar,akar tinggal, geragih, tunas, tunas adventif.


1) Umbi batang
Coba kalian perhatikan umbi yang terdapat pada tanaman kentang! Kalian akan menemukan bakal-bakal

tunas yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Kentang termasuk tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang.

Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.

2) Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yangmemiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip.


Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.

3) Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong.
Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.

4) Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas  tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.

5) GeragihGeragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun.


Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
6) Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.

7. Tunas adventif
Perhatikan gambar di samping! Tumbuhan seperti tampak pada gambar di samping berkembang biak dengan tunas adventif. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan
yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.

Minggu, 23 Februari 2014

sambung batang

Perbanyakan bibit tanaman merupakan salah satu kegiatan di Ecofarming Center (EFC) yang terletak di desa Timbang Lawan, Kec. Bohorok.  Berbagai tanaman buah-buahan, hutan, obat-obatan, dll diperbanyak di kebun organik PPLH Bohorok tersebut.  Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara generatif (dari biji) dan secara vegetatif.
Tanaman buah yang saat ini menjadi fokus kegiatan pembibitan di EFC adalah tanaman durian (Durio zibethinus).  Tehnik perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan teknik sambung, yang merupakan gabungan antara perbanyakan secara generatif dan vegetatif.  Teknik sambung dilakukan dengan menyambungkan atau menyisipkan batang atas ke batang bawah.  Keuntungan perbanyakan tanaman dengan cara sambung tersebut diantaranya adalah buah durian yang akan dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan tanaman induk yang diambil untuk batang atasnya serta masa berbuah tanaman yang lebih cepat dibanding perbanyakan dengan biji.
Untuk turut melestarikan jenis-jenis durian yang tumbuh di kawasan Bohorok, maka sebagai batang atas pada perbanyakan tanaman durian di EFC tersebut digunakan batang atas dari tunas pucuk atau tunas samping tanaman durian yang tumbuh di sekitar kawasan Bohorok.    Bagi penikmat buah berduri ini, durian Bohorok dikenal memiliki kelas tersendiri karena lemak dan mengandung cita rasa berbeda dibanding buah durian dari daerah lainnya.   Beberapa tanaman durian yang tumbuh di Bohorok oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama durian selayan, jantung, kapok, kunyit, gajah, anak agam, juring 6, dan lain-lain.

A. Batang bawah tanaman durian yang telah siap untuk disambung.
A. Batang bawah tanaman durian yang telah siap untuk disambung.

B. Penyambungan bibit durian dengan batang atas oleh staf EFC

C. Salah satu tanaman durian yang digunakan sebagai sumber batang atas
D. Bibit tanaman durian yang telah disambung
D. Bibit tanaman durian yang telah disambung
Batang bawah yang akan digunakan untuk perbanyakan berasal dari biji dan disemaikan selama sekitar 1 bulan.  Semaian yang tumbuh kemudian dipindahkan ke polybag yang telah diisi media tanam.  Sedangkan untuk batang atas, pilih tunas dari ranting yang tegak, kemudian potong dan sisakan 3 helai daun pada bagian ujungnya.  Kegiatan penyambungan diawali dengan memotong semaian batang bawah, buat celah dan masukkan tunas sambung yang telah diruncingkan (bentuk V), kemudian ikat sambungan dengan pengikat yang telah disiapkan.  Upayakan tidak ada celah antara tunas sambung dengan batang bawah untuk menghindari masuknya air dan kotoran yang dapat mengakibatkan kegagalan penyambungan.
Bibit hasil sambungan selanjutnya disimpan ditempat yang teduh atau diberi naungan agar terhindar dari panas matahari langsung.  Sekitar 2 – 3 minggu hasil sambungan sudah bisa dilihat.  Pada bibit sambungan yang berhasil biasanya akan tumbuh tunas baru, sedangkan yang gagal akan terlihat berwarna hitam dan kering.  Bibit yang telah berhasil disambung kemudian dipelihara sampai bibit siap untuk dipindah ke lapangan.

tunas adventif



A.Pengertian

Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Selain itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi.
 
Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan menghilangkankambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm pada tanaman dikotil untuk kemudian dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar            telah tumbuh.
            Cangkok adalah cara perkembangbiakan pada tumbuhan dengan menanam batang atau dahan
yang  diusahakan berakar terlebih dahulu sebelum di potong dan di tanam di tempat lain. Tidak semua tumbuhan bisa di cangkok. Tumbuhan yang bisa di cangkok hanyalah tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka.
Cara perkembang biakan dengan mencangkok adalah sangat istimewa terutama untuk buah-buahan. Karena rasa dan bentuk buah yang dihasilkan biasanya akan sama persis dengan induknya. Berbeda jika perkembang biakan di lakukan dengan menanam biji, terkadang tanaman yang dihasilkan tidak sama dengan kriteria yang dimiliki oleh induknya.
Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, tumbuhan hasil cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, oleh karena itu berhati-hatilah ketika menanamnya dan umurnya lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji.
Pada saat mencangkok, kambium pada cabang atau ranting harus dihilangkan agar kulit tidak terbentuk kembali. Bila kulit terbentuk kembali, maka akar tidak akan dapat terbentuk. Sebaliknya, jika lapisan cambium tersebut bersih, maka hasil fotosintesis akan terkumpul di tempat cambium yang telah dibersihkan dan pertumbuhan akar dapat terangsang     dengan baik.

 
 B. Alat dan      Bahan
PERALATAN:
1.Pisau
2.Gunting

MEDIA CANGKOK    :
1         
3.Kompos
4.Pupukkandang

PEMBALUT    MEDIA:
1. Pelastik bening/Tabung bambu/Ijuk/sabut    kelapa
2. Tali  raffia

C.Cara Pembuatan

1.Plih batang yang tidak terlalu tua ataupun muda kira-kira 120 CM.
2.Kerat batang dengan pisau dengan panjang 10 CM.
3.Hilangkan kambium yang masih menempel dengan cara mengeriknya.
4. Keringkan getah yang masih menempel (untuk tanaman tidak bergetah biasanya hanya memerlukan waktu2-4hari,sedangkan tanaman bergetah biasanya memerlukan waktu2-3minggu).
5.Memberi ZPT (zat perangsang tumbuh) dan    pupuk.
6.Kepal tanah  dan      balut    pd batang.
7. Bungkus sayatan yang telah dibalut tanah dengan pelastik bening/pembalut media lain kemudian ikat dengan tali  raffia.

D.Manfaat
Ada      beberapa  keuntungan dari mencangkok.diantaranya,
Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan
tumbuhan yang  ditanam dari     biji
Tumbuhan yang dicangkok memiliki   sifat    yang    sama   dengan
induknya.
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena   pada    proses
mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
Produksi dan kualitas   buahnya akan persis sama dengan tanaman
induknya.
Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air
tanahnya  tinggi atau  di  pematang  kolam  ikan.
Itulah beberapa  keuntungan      dari      mencangkok.
Kerugian          Dari   
Mencangkok   
Disamping keuntungan, terdapat juga    beberapa kekurangan/kerugian
pembibitan dengan      sistem  cangkok.
Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar
tunggang.
Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang
dipotong.
Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa
batang saja,      sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar
tidak bisa dilakukan dengan cara ini.

E. Teknik         Mengcangkok
Alat-alat yang  dibutuhkan :

1.Tanaman yang     akan     dicangkok

2.Tanah gembur

3.Pisau

4. Plastik atau sabut   kelapa

5.Tali   plastik

6.Air

Cara mencangkok yang benar dilakukan sebagai berikut :

1.Pilih cabang yang sehat dan lebih baik yang tumbuh vertikal.

2.Cabang dikuliti kulitnya melingkari batang dengan jarak 5-10 cm.

3.Bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu.

4. Apabila memakai plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa lubang kecil
sebagai jalan    masuknya air terlebih dahulu.

5. Setelah lapisan kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah
gembur
dan balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik atau sabut kelapa.

6. Ikat balutan tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung atas
dan      bawah.

7.Sirami    bagian  yang telah   dicangkok    secara      teratur.

8. Setelah kurang lebih satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika pertumbuhan akar
sudah cukup baik, balutan plastik atau sabut dilepas dan cangkokan siap
ditanam  di wadah  baru.
Kerugian Dari Mencangkok 

Disamping       keuntungan,terdapat    juga      beberapa          kekurangan/kerugian
pembibitan dengan sistem cangkok.Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar
tunggang.
Pohon induk tajuknya  menjadi            rusak karena   banyak cabang yang
dipotong.
Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa
batang saja,sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar
tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
·                     KENAPA HANYA TUMBUHAN DIKOTIL YANG BISA DI CANGKOK…………???
Mencangkok adalah salah satu cara mengembangbiakan tanaman secara vegetatif.
Sebenernya cangkok masih sodara sama stek, bedanya, tanaman yang dicangkok baru ditanam di lahan baru setelah tumbuh akar, kalo stek langsung tancap aja. Sifat tanaman hasil cangkok otomatis sama dengan induknya karena tidak    ada        perubahan       struktur.

Dalam kenyataannya, hanya tumbuhan dikotil saja yang dapat dicangkok. Kenapa?
Alangkah baiknya kita meninjau struktur batangnya (karena batanglah yang dicangkok.

Struktur batang tumbuhan monokotil berbeda dengan susunan batang dikotil. Kita lihat saja pada gambar.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money