Minggu, 23 Februari 2014

sambung batang

Perbanyakan bibit tanaman merupakan salah satu kegiatan di Ecofarming Center (EFC) yang terletak di desa Timbang Lawan, Kec. Bohorok.  Berbagai tanaman buah-buahan, hutan, obat-obatan, dll diperbanyak di kebun organik PPLH Bohorok tersebut.  Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara generatif (dari biji) dan secara vegetatif.
Tanaman buah yang saat ini menjadi fokus kegiatan pembibitan di EFC adalah tanaman durian (Durio zibethinus).  Tehnik perbanyakan tanaman ini dilakukan dengan teknik sambung, yang merupakan gabungan antara perbanyakan secara generatif dan vegetatif.  Teknik sambung dilakukan dengan menyambungkan atau menyisipkan batang atas ke batang bawah.  Keuntungan perbanyakan tanaman dengan cara sambung tersebut diantaranya adalah buah durian yang akan dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan tanaman induk yang diambil untuk batang atasnya serta masa berbuah tanaman yang lebih cepat dibanding perbanyakan dengan biji.
Untuk turut melestarikan jenis-jenis durian yang tumbuh di kawasan Bohorok, maka sebagai batang atas pada perbanyakan tanaman durian di EFC tersebut digunakan batang atas dari tunas pucuk atau tunas samping tanaman durian yang tumbuh di sekitar kawasan Bohorok.    Bagi penikmat buah berduri ini, durian Bohorok dikenal memiliki kelas tersendiri karena lemak dan mengandung cita rasa berbeda dibanding buah durian dari daerah lainnya.   Beberapa tanaman durian yang tumbuh di Bohorok oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama durian selayan, jantung, kapok, kunyit, gajah, anak agam, juring 6, dan lain-lain.


A. Batang bawah tanaman durian yang telah siap untuk disambung.
A. Batang bawah tanaman durian yang telah siap untuk disambung.

B. Penyambungan bibit durian dengan batang atas oleh staf EFC

C. Salah satu tanaman durian yang digunakan sebagai sumber batang atas
D. Bibit tanaman durian yang telah disambung
D. Bibit tanaman durian yang telah disambung
Batang bawah yang akan digunakan untuk perbanyakan berasal dari biji dan disemaikan selama sekitar 1 bulan.  Semaian yang tumbuh kemudian dipindahkan ke polybag yang telah diisi media tanam.  Sedangkan untuk batang atas, pilih tunas dari ranting yang tegak, kemudian potong dan sisakan 3 helai daun pada bagian ujungnya.  Kegiatan penyambungan diawali dengan memotong semaian batang bawah, buat celah dan masukkan tunas sambung yang telah diruncingkan (bentuk V), kemudian ikat sambungan dengan pengikat yang telah disiapkan.  Upayakan tidak ada celah antara tunas sambung dengan batang bawah untuk menghindari masuknya air dan kotoran yang dapat mengakibatkan kegagalan penyambungan.
Bibit hasil sambungan selanjutnya disimpan ditempat yang teduh atau diberi naungan agar terhindar dari panas matahari langsung.  Sekitar 2 – 3 minggu hasil sambungan sudah bisa dilihat.  Pada bibit sambungan yang berhasil biasanya akan tumbuh tunas baru, sedangkan yang gagal akan terlihat berwarna hitam dan kering.  Bibit yang telah berhasil disambung kemudian dipelihara sampai bibit siap untuk dipindah ke lapangan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money